Monday, December 4, 2017

KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN SAAT ADZAN

Terdapat banyak tempat yang rawan (sering) terjadinya kesalahan dalam kata-kata yang dilafadzkan dalam adzan,baik dalam penyebutan hurufnya maupun tajwidnya. Dalam hal ini akan dijelaskan perkata, huruf dan tajwid yang sering terjadi kesalahan. Dan akan kita bagi menjadi perkalimat agar mudah dimengerti dan dipahami.

Sebagaimana kita ketahui dalam lafadz adzan terdapat 6 kalimat yang di ulang-ulang
1.       Lafadz pertama “ALLAHU AKBARULLAHU AKBAR” dilafadzkan sebanyak tiga kali, dua kali di awal dan 1 kali di akhir
2.       Lafadz kedua “ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH” dilafadzkan sebanyak dua kali
3.       Lafadz ketiga “ ASYHADU ANNA MUHAMMADARROSULULLAH” dilafadzkan sebanyak dua kali
4.       Lafadz keempat “ HAYYA ‘ALASH SHOLAH” dilafdzkan sebanyak dua kali
5.       Lafadz kelima “ HAYYA ‘ALAL FALAH” dilafadzkan sebanyak dua kali
6.       Lafadz keenam dan terakhir “ LAA ILAHA ILLALLAH” dilafadzkan sebanyak  sekali.

Baiklah kita akan mencoba bahas satu persatu kalimat-kalimat (lafadz) pada adzan dari segi kesalahan yang sering dilakukan  dan juga cara yang benar melafadzkannya. Mohon diberi masukan jika terdat kesalahan dan juga kekurangan dalam pembahasan ini karena kami juga masih dalam tahap belajar.
1.       Lafadz pertama “ALLAHU AKBARULLAHU AKBAR” dilafadzkan sebanyak tiga kali, dua kali di awal dan 1 kali di akhir
Kesalahan pada kalimat terjadi pada
1.1. Pada huruf LAM TASYDID dilafadz Allah atau bisa juga disebut “Lam Jalala” disana terdapat huruf alif yang bergaris atas bertemu lafadz Allah dalam hal ini setiap baris atas dan depan jika bertemu dengan lafadz Allah seharusnya cara membacanya dengan menebalkan huruf Lam nya dengan sifat huruf masih huruf Lam Cuma lebih ditebalkan, kesalahan terjadi biasanya pada cara penebalan huruf Lam nya itu, kebanyakan cara menebalkannya itu dengan keluar dari sifat huruf lam menjadi huruf “Waw” seperti “AWLAHU” yang semestinya “ALLAHU” dengan menebalkan huruf “LAM”
1.2. Pada huruf “H” di kata ALLAHU sering juga terjadi kesalahan dengan penyebutan huruf “H KECIL” atau kalau dalam abjadnya terdapat di awal hurufnya hampir sama dengan huruf “ JIM dan KHO” padahal huruf yang sebenarnya adalah menggunakan huruf “H BESAR” terdapat diujung pada abjadnya.
1.3. Pada penyambungan kata “ALLAHU” dan kata “AKBAR” kesalahannya terjadi pada saat menyambungkannya, biasanya dilafadzkan dengan “ALLAHUWAKBAR” padahal semestinya kata “ALLAHU dan AKBAR” itu semestninya di pisah, mungkin kesalahan ini terjadi karena kebiasan kita pada sifat dari kata Bahasa Indonesia seperti kata “BUAH, DUA, TUA” setiap huruf "U" bertemu dengan huruf  "A" suaranya menjadi "W", padahal huruf kita dan Arab itu berbeda, pada huruf arab cuma pada hukum idghom dan iqlab yang terjadi perubahan suara dan ini terdapat pada hukum nun mati dan tanwin sedangkan pada contoh di atas tidak terdapat hukum nun mati.
1.4. Pada huruf “K” dikata “AKBAR” disini terjadi pada makhrojil hurufnya, sifat huruf “KAF” dalam penyebutannya adalah mengalirkan nafas kita, dan aliran nafas ini lebih terdengar jelas pada saat huruf “KAF” berbaris sukun seperti pada kata “AKBAR” kesalahannya biasanya tidak keluarnya aliran nafas pada penyebutannya sehingga aliran nafas itu seperti ditahan layaknya pada penyebutan huruf “K” pada abjad kita.